Di tengah semarak bulan Agustus, momentum perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78 menjadi momen yang sangat spesial bagi para santri Pesantren Tunanetra Sam’an Darushudur Bandung. Meskipun memiliki keterbatasan penglihatan, semangat mereka untuk merayakan dan berpartisipasi dalam kegiatan perayaan tak tergoyahkan.
Perayaan dimulai dengan upacara bendera yang dihadiri oleh masyarakat sekitar, menciptakan ikatan yang kuat antara pesantren dan lingkungan sekitarnya. Dalam upacara ini, semangat nasionalisme tampak jelas dari raut wajah penuh semangat dan bangga. Meskipun memiliki keterbatasan fisik, semangat patriotisme mereka terpancar melalui sikap tegak dan penghormatan terhadap sang Merah Putih.
Tidak hanya upacara bendera, pesantren ini juga menyelenggarakan perlombaan religi, baik secara online maupun offline. Ini membuktikan bahwa semangat berkompetisi tidak hanya terkait dengan fisik, tetapi juga dengan semangat dalam mendalami agama. Ini adalah bukti bahwa semangat juang mereka tidak hanya dalam hal fisik, tetapi juga spiritual.
Puncak perayaan adalah serangkaian lomba khas 17 Agustus, seperti lomba bakiak, makan kerupuk, senam anak-anak berkebutuhan khusus, estafet tepung, dan banyak lagi. Melalui lomba-lomba ini, semangat persatuan dan kebersamaan menjadi semakin kuat. Para santri berkolaborasi dan saling membantu satu sama lain, menciptakan atmosfer keceriaan yang menular kepada semua yang hadir.
Perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-78 ini membuktikan bahwa semangat nasionalisme, patriotisme, dan persatuan tidak mengenal batasan fisik. Para santri Pesantren Tunanetra Sam’an Darushudur Bandung telah menginspirasi banyak orang dengan semangat mereka yang luar biasa. Perayaan ini juga merupakan bukti nyata bahwa semangat kebersamaan dan kekompakan mampu mengatasi segala rintangan dan keterbatasan.