fbpx

Menggali Potensi Santri Tunanetra, Strategi Efektif dalam Menghafal Al-Qur’an di Pesantren Sam’an Bandung

ada tiga orang santri yang sedang membaca al-qur'an braille dan sedang mendengarkan speaker murotal

Pesantren Sam’an di Bandung merupakan contoh yang inspiratif dalam mendukung santri tunanetra dalam menghafal Al-Qur’an. Pesantren ini telah mengembangkan strategi efektif yang memungkinkan para santri tunanetra untuk meraih prestasi dalam menghafal Al-Qur’an. Salah satu keunggulan dari pesantren ini adalah penggunaan dua media utama, yakni mushaf Al-Qur’an Braille dan speaker murotal.

Mushaf Al-Qur’an Braille: Mushaf Al-Qur’an Braille adalah media tulisan khusus yang digunakan oleh santri tunanetra. Dengan Braille, santri dapat merasakan teks Al-Qur’an dengan menggunakan sentuhan jari. Hal ini memungkinkan mereka untuk memahami teks Al-Qur’an melalui sistem titik-titik khusus yang mewakili huruf-huruf Arab. Dengan pendekatan ini, santri dapat membaca dan menghafal Al-Qur’an dengan lebih efektif.

Speaker Murotal: Selain mushaf Braille, penggunaan speaker murotal juga menjadi bagian penting dalam proses menghafal Al-Qur’an. Speaker murotal memungkinkan santri mendengarkan bacaan Al-Qur’an dari qari yang mahir. Ini membantu mereka memahami tajwid (aturan bacaan) dan melatih pendengaran mereka. Speaker murotal juga memungkinkan santri untuk mendengarkan ayat-ayat berulang-ulang, sehingga mereka dapat menghafal dengan lebih baik.

Dalam Pesantren Sam’an, para santri tunanetra didukung oleh para guru yang berpengalaman dalam mengajar Al-Qur’an kepada mereka. Guru-guru ini memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan khusus santri tunanetra dan berupaya memberikan bimbingan yang sesuai. Mereka juga memotivasi santri untuk terus memperbaiki hafalan mereka.

Melalui kombinasi mushaf Al-Qur’an Braille dan speaker murotal, pesantren ini memberikan lingkungan yang inklusif dan penuh semangat bagi para santri tunanetra untuk meraih hafalan Al-Qur’an. Dalam prosesnya, mereka tidak hanya menghafal teks suci Al-Qur’an, tetapi juga menggali potensi mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Pesantren Sam’an Bandung adalah contoh nyata bahwa semangat dan upaya dalam mendukung para santri tunanetra dapat mencapai prestasi luar biasa.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *